Cerita Seks : Aku Renggut Perawan Riska dan Mega
Cerita Seks : Aku Renggut Perawan Riska dan Mega
Pengalaman ini terjadi saat liburan setelah UN kemarin. Aku merasa bosan dengan libur panjang jika hanya berdiam diri dirumah. Akhirnya aku putuskan untuk mengunungi rumah saudara di Yogyakarta. Keputusanku untuk liburan ke Jogja ternyata tepat. disana aku bertemu mantan pacarku saat SMP, namanya Riska. Ya, aku memang anak pindahan. Aku dan Riska berpisah saat aku harus pindah sekolah. Rumahnya tidak jauh dari rumah saudaraku. Anaknya tinggi, putih, cantik, dan tentu saja seksi. Saat ini dia juga sedang menantikan hasil kelulusan alias sedang libur panjang. Riska memang kelas 12 sama sepertiku.
Pagi itu aku bertemu dengannya saat lari pagi. Kami pun ngobrol cukup lama dan bertukar kontak.
Siangnya hp ku berbunyi saat ku cek ternyata ada sms dari Riska.
“ntar malem ke rumahku bisa gak ? aku takut dirumah sendirian. kakak ku harus menginap di rumah temennya karena ada tugas kampus” . Riska memang hanya tinggal bersama kakak perempuannya.
Ayahnya kerja di luar kota dan jarang pulang. Sementara ibunya sudah lama meninggal.
Jam 10 malam aku kerumahnya. Aku sengaja agak malam supaya tidak ada orang yang melihat. Sampai dirumahnya aku langsung disambut dengan pelukan hangat Riska.
“padahal aku sudah bersiap membunuhmu jika kamu tidak datang malam ini” .
“Aku pasti datang sayang… ” . Setelah mengunci pintu Riska langsung menarik tubuhku ke sofa.
Posisiku kini menindih tubuh seksi Riska.
“3 tahun tidak bertemu. aku kangen kecupan hangatmu sayang..”; kata Riska kemudian. Akupun langsung mendaratkan ciuman ke bibir seksinya. Riska membalas ciumanku. Bibir kami pun berpagutan cukup lama. Saling menghisap.
Kulanjutkan dengan menjilat seluruh bagian leher mulus Riska.
“uuuhhh.. terus beb..” . Aku pun membisikkan ditelinga nya
“jadilah istriku malam ini saja…” . Riska hanya tersenyum.
“dingin banget.. pindah ke kamar yuk beb..” . Riska pun mengajakku masuk kamar.
Saat itu memang sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Kami pun melanjutkan aktifitas yang tadi sempat terhenti. Aku meraba raba paha mulus Riska. Saat itu dia memang hanya memakai celana pendek ketat. Kali ini kami bertukar posisi. Riska yang ada diatasku.
“aku rindu cumbuan lelaki beb.. puasin aku malam ini ya..” kata Riska sambil tersenyum.
Aku hanya meremas pantatnya yang sintal dan kemmbali membalik posisi. Kini aku yang ada diatasnya. Aku meraba payudaranya yang indah. Kaos putih ketat yang ia pakai tidak mampu menyembunyikan kemontokan payudara Riska. Sepertinya dia tidak memakai bra.
“mmmm… payudara yang indah… terakhir kali aku memegangnya tidak sebesar ini. pasti sekarang sering diremas cowok kamu ya..” . Riska hanya menggeleng.
“nggak beb.. aku gak punya cowok… makanya aku kesepian.. aku sering meremasnya sndiri…” . Dalam hati aku tidak percaya, mana mungkin gadis seksi seperti Riska tidak punya cowok, tapi masabodoh. Toh malam ini aku hanya ingin memuaskan hasratku bersama nya .
Bukan ingin menjadi pacarnya. Akupun mulai meremas payudara Riska dengan lembut. Riska hanya pasrah sambil sesekali memejamkan mata.
“oouucchhh… terusin beb… udah gak tahan nich…” rancau Riska tak terkendali.
Setelah sekitar sepuluh menit aku melepas kaos dan celana ketatnya. Benar saja, dia tidak memakai bra. Kini dia hanya memakai cd berwarna putih. Akupun membuka kaos dan celanaku. Penisku kini hanya ditutupi celana dalam. Tangan kiriku masuk ke celana dalamnya dan mulai memainkan vaginanya.
Sementara tangan kananku asyik meremas remas payudara Riska kiri dan kanan bergantian.
“uuucchh beb.. aku keluarrr… arrgghh…” akhirnya Riska orgasme untuk pertama kalinya hanya dengan permainan jari ku.
Aku mencium keningnya.
“lanjut lagikan ?” . Riska hanya mengangguk.
tampaknya dia benar benar pasrah dengan keadaan sekarang . Aku mencoba membuatnya bangkit lagi . Aku melumat bibir seksi nya , awalnya dia tidak merespon . tapi akhirnya dia membalas . nafsunya kembali dengan cepat , dia hanya terpejam ketika aku membisikkan
“akan kubawa dirimu menuju langit ketujuh” .
Setelah berkata demikian aku melucuti celanadalamnya . Akupun melepaskan cd ku .
Kali ini kami benar benar telanjang bulat. Kami bertatap tatapan cukup lama . Entah kenapa rasanya berdebar debar sekali.
Akupun langsung menindihnya, meremas remas payudara Riska sambil melumat bibirnya. Setelah melakukannya cukup lama penisku sudah sangat mengeras.
Seakan ingin cepat masuk ke liang vagina milik Riska. Akupun berhenti sejenak dan berkata,
“sudah siap kan say.. ?”
“sudah beb. pelan-pelan ya.. aku masih perawan”, kata Riska sambil mengedipkan sebelah matanya .
Aku mulai memasukkan penisku pelan pelan. Riska hanya memejamkan mata.
“uuugghhhhh…” , Riska tampak kesakitan ketika aku memaksa penisku masuk .
Benar benar masih perawan memang, sangat sempit.
“tahan sayang…. arrgghhhhh…” . akhirnya penisku masuk seutuhnya . kasur pun berceceran dengan darah perawan Riska. keringat bercucuran dari tubuh kami.
Aku memeluk Riska erat sekali.
Namun kemesraan kami dikejutkan dengan pintu kamar yang terbuka tiba tiba. Ternyata kakak Riska pulang. Aku dan Riska benar benar panik.
“lok Kak Mega kok gak bilang kalo mau pulang?”, tanya Riska panik.
Mega hanya tersenyum.
“Kamu kenapa juga gak bilang kalo malam ini bakal ada pesta ranjang. mau egois ya.”,jawab Mega.
Aku dan Riska hanya terdiam. “gantian dong Ris. sana keluar”, kata Mega kemudian. Riska tampak agak lega dengan perkataan kakak nya. Dipikir nya kakak nya bakal marah. Ternyata tidak. Riska lalu mengambil pakaiannya lalu keluar. sebelum menutup pintu kembali, dia sempat bilang
“puasin kakak ku juga yah” sambil mengerlingkan mata kiri nya.
Kini gantian aku dan Mega yang di dalam kamar. Mega mendekatkan wajah nya padaku. Kami bertatap tatapan sangat lama. Tatapan penuh nafsu .Perlahan Mega membuka mulutnya dan menjulurkan lidah nya. Aku pun merespon cepat dengan memagut bibir nya. Kami bertukar ludah cukup lama . Kontol ku pun mengeras kembali. mega yang sempat mengaksikan itu tersenyum.
“pantesan adikku tergila gila sama kamu. gede juga yah. semoga permainan mu tidak mengecewakan” ujar nya.
Aku langsung melucuti kaos ketat dan celana pendek nya. gila ni cewek, pergi keluar tadi ternyata gak pake bra . Kini dia hanya memakai cd berwarna hitam saja.
Seperti yang kiakukan pada Riska, aku menyelipkan jariku ke dalam cd nya. Mencoba mencari klitoris nya. Mega hanya memejamkan mata mengikuti permainanku. Aku kembali memagut bibir nya.Vagina milik Mega mulai basah. Namun saat aku mencoba memainkan jariku lebih lama, Mega menahannya.
” Langsung aja. Masukkin punya mu.” . sebenarnya bukan gaya ku, langsung main tancep.
Tapi karena ini permintaan permaisuriku, aku tidak bisa menolak nya. Mega melepas sendiri cd yang menutupi liang kewanitaannya.
Kini kami telanjang bulat. Mega berinisiatif mengambil posisi woman on top. Aku hanya menuruti nya saja. Dia sendiri yang mengarahkan penis ku masuk ke vagi nya nya.
“pelan pelan darling, aku juga masih perawan kok” . Kata Mega kemudian. Beruntung nya aku malam ini, mendapatkan keperawanan kakak beradik secara cuma cuma. Aku meremas payudara sintal milik Mega
“ouucchhhhhh…..” desah Mega yang membuatku makin terangsang.
Aku membalik posisi nya. Kini dia dibawah. Perlahan aku mendorong penis ku masuk. memang susah soal nya dia benar benar masih perawan. Setelah semua nya masuk, Mega sempat tersenyum. “jadi begini ya rasanya kontol masuk ke vagina” kata Mega sambil tetawa. Aku hanya tersenyum sambil terus menggenjot tubuh nya.
Mega menggelinjang hebat tanda akan segera orgasme.
“tahan sayang, kita orgasme sama sama” kata ku.
“ooocchhhh… aku sudah tidak tahan lagi….” .
“aaarrgggghhhh….” akhir nya kami orgasme bersama sama.
Aku mengecup kening nya dengan mesra.
“bagaimana permainanku tadi?” tanya ku.
“hmm….. luar biasa…” jawab Mega sambil mencium pipiku.
“mau lagi…?” ajakku.
“capek sayang.. lain kali yahh…” kata Mega.
Aku jelas tak mungkin memaksa nya.
“yaudah mandi bareng yuk..” ajakku. Mega hanya mengangguk.
Kami pun berjalan ke kamar mandi melewati ruang tamu. Ternyata Riska sudah terlelap di sofa. Aku dan Mega hanya tersenyum.,,,,,,,,,,,,,,
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinteres